Jika kau seorang muslimah dewasa dan masih belum menutup auratmu dengan hijab dan jilbab yang benar, maka ada baiknya merenungkan kembali alasanmu dengan menyimak dialog pemikiran dibawah ini.
♥ ALASAN I : Aku belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab
...
Kami ajukan 2 pertanyaan kepadamu, Pertama, apakah kau benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Jika kau menjawab, Ya, itu berarti kau menyatakan bahwa kau taat pada syariahnya. Dengan begitu kau yakin akan Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami bertanya; Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Jika kau jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, maka kau akan jawab; Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah yang suci. Jadi kesimpulannya, jika kau percaya akan Islam dan meyakininya, kenapa kau tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?
♥ ALASAN II : Aku yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu aku melarangnya, dan apabila aku melanggar ibu, aku akan masuk neraka.
Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . “ (QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah. Allah berfirman; “dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kau mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15)
Kesimpulannya, bagaimana mungkin kau mematuhi ibumu namun melanggar Allah yang menciptakan kau dan ibumu.
♥ ALASAN III : Posisi dan lingkunganku tidak membolehkan aku memakai jilbab.
Ukhti, percayalah bila kau bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintahNya, maka kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan yang kan siap membantumu, dan Allah akan membuat segala permasalahan menjadi mudah. Bukankah Allah telah berfirman; “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..”(QS. AtTalaq :2-3). “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu..”(QS. Al-Hujurat:13). So, lakukanlah sesuatu dengan mencari keridhoanNya, dan berikan harga yang sedikit pada segala sesuatu yang dapat menjerumuskanmu. Percayalah, jika apa yang kau lakukan berada di jalur yang benar dan diridhoi Allah, insya Allah, Dia akan memberikan jalan keluar terbaik.
♥ ALASAN IV : Udara di daerah aku amatlah panas dan aku tidak dapat menahannya. Bagaimana mungkin aku dapat mengatasinya apalagi jika aku memakai jilbab.
ALLAH berfirman “api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau mereka mengetahui..”(QS At-Taubah : 81). Bagaimana mungkin kau membandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam? Cobalah untuk melihat panas matahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwa intensitas hukuman dari Allah akan jauh lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana ini, sebagaimana tercantum dalam ayat; “mereka tidak merasakan kesejukan didalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah” (QS. AN-NABA 78:24-25). Ukhti, sesungguhnya surga yang Allah janjikan, penuh dengan cobaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.
♥ ALASAN V : Aku takut, bila aku pakai jilbab sekarang, di lain hari aku akan melepasnya kembali, karena aku melihat banyak sekali orang yang seperti itu.
Jika semua orang mengaplikasikan logikamu, maka bisa jadi mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat lima waktu hanya karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu shalat. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karena mereka takut tidak dapat menunaikan satu hari ramadhan saja di bulan puasa, dan seterusnya. Tidakkah kau melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan memblokade petunjuk bagimu? Allah menyukai ketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau dianjurkan. Lantas bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan seperti halnya kewajiban memakai jilbab? Rasulullah bersabda; “Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah perbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggap kecil.” Jika kau memang teguh dengan petunjuk yang telah datang padamu, dan telah merasakan manisnya keimanan, maka kau tidak akan meninggalkan sekalipun perintah Allah setelah kau melaksanakannya.
♥ ALASAN VI : Kalo aku pakai jilbab, maka jodohku akan sulit, jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.
Hmm..,ukhti, bukankah jodoh itu sudah di atur oleh Allah?kenapa kau khawatirkan hal itu, justru ketika kau berjilbab maka kau akan terlihat lebih terhormat. Hilangkan pikiran itu jauh-jauh, lelaki manapun pasti menginginkan calon istri yang sholehah, yang bisa menjaga diri dan kehormatannya. So., jangan kau umbar auratmu untuk laki-laki yang bukan muhrimmu. Jagalah mahkotamu hanya untuk dia yang kelak menjadi imammu. Alangkah bangganya suamimu kelak jika saat ini kau selalu menjaga dirimu dengan menutup auratmu dan selalu memperbaiki akhlakmu. Bukankah Allah telah berjanji di dalam surat An Nur ayat 26: ”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”
Jika suamimu kelak lebih menyukaimu tidak memakai jilbab dan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkan hukum dan perintah Allah. Seorang suami yang baik hendaklah dia bisa menjaga kehormatan isterinya. Dan jika saat ini kau selalu mejaga dirimu insya ALLAH, ALLAHpun telah mempersiapkan pasangan terbaikNya untukmu. So.., masih ragukah engkau untuk memakai jilbab wahai ukhti?
♥ ALASAN VII : Aku tidak pakai jilbab, karena aku merasa sayang rambutku yang indah tidak bisa dilihat oleh orang lain. Aku merasa sayang pakaianku yang seksi tidak dapat aku pakai lagi
Ukhti coba baca firman ALLAH: “janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya” (QS An-Nur 24: 31] dan sabda Allah SWT: “katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya..” (QS Al-Ahzab 33:59). Dalam ayat tersebut, jelas dikatakan bahwa setiap muslimah WAJIB mengulurkan jilbabnya. Jadi ukhti.., simpanlah rambut indahmu hanya untuk muhrimmu.
Rasululloh SAW juga bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Dari hadits di atas jelas bahwa tidak akan mencium bau surga orang yang suka memukul dan wanita-wanita yang mengumbar aurat atau berpakaian seksi. Bayangkan, menciumnya saja tidak bisa apalagi masuk surga. Padahal bau surga itu bisa tercium dari jarak yang sangat jauh.
♥ ALASAN VIII : Aku tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi Aku akan memakainya bila aku sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk oleh-Nya.
Ukhti.., sungguh hidayah itu sangat mahal, dan hari ini bukan saatnya engkau hanya berdiam diri menunggu hidayah itu datang menghampirimu, tapi kau harus menjemputnya. Caranya tekadkan dirimu untuk berubah mulai dari sekarang, hilangkan segala ego di hatimu, tutup telingamu dari kata-kata negatif yang akan muncul. Tak mengapa kelak di bilang sok alim daripada di bilang sok kafir. KBI yakin, keluarga dan sahabatmu pasti akan senang melihatmu berubah menjadi lebih baik, tidak hanya berubah dari segi penampilan saja, tapi akhlakpun juga harus mengikuti.
♥ ALASAN IX : Belum waktunya bagi aku. Aku masih terlalu muda untuk memakainya. Aku pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahan umur dan setelah aku pergi haji.
Ukhti, malaikat kematian, mengunjungi dan menunggu di pintumu kapan saja Allah berkehendak. Kematian tidak mendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaat kau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan. Ukhti, berhentilah menetapkan kegiatanmu dimasa datang, karena tidak seorang pun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari. Tekadkan diri untuk berubah, sebelum semuanya terlambat.
♥ ALASAN X : Aku takut, bila aku memakai jilbab, aku akan di-cap dan digolongkan dalam kelompok tertentu! Aku benci pengelompokan!
Ukhti, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanya disebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok / tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan, karena kepatuhan mereka. Dan kelompok kedua adalah kelompok syetan yang terkutuk (hizbush-shaitan) yang selalu melanggar perintah Allah . Apabila kau, memegang teguh perintah Allah, dan ternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang memakai jilbab, kau tetap akan dimasukkan dalam kelompok Allah. Namun jika selalu menuruti nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kendaraan Syetan, dan dia adalah seburuk-buruknya teman. Jadi.., kau akan memilih kelompok yang mana?
Wallahu ‘alam bish shawab
♥ Semoga bermanfaat ♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar